Kami melayani pengiriman bibit tanaman buah keseluruh Indonesia setiap hari Senin dan selasa

Monday, December 22, 2014

BERANDA

Selamat Datang di Larasati Garden
Pusat Bibit buah tanpa musim

Larasati Garden adalah member dari Williams Agrotama yang berdomisili di Pejaten Timur Jakarta selatan. Bibit buah yang tersedia di Larasati Garden dijamin kualitasnya.

Larasati Garden memiliki koleksi bibit tanaman buah yang lengkap dengan berbagai varietas antara lain  :

Lengkeng :
Lengkeng Diamond River, Lengkeng Puan Ray, Lengkeng Pingpong, Lengkeng Itoh, Lengkeng satu jari, Lengkeng Puan Thong, Lengkeng Kristal dan Lengkeng Aroma Duren.

Mangga :
Mangga harum manis, mangga manalagi, mangga manalagi situbondo, mangga gedong gincu, mangga apel, mangga harum manis gajah, mangga kelapa, mangga falan, mangga okyong, mangga chokanan, mangga jelly australia, mangga zeel, mangga kisaway, mangga koniyom, mangga irwin hawai, mangga heden, mangga kiojay, mangga Nandokmai golden, mangga sensation, mangga kensington pride, mangga mahathir ( mangga mahachanok), mangga muntikau, mangga cingnanwang dan mangga kombinasi.

Srikaya :
Srikaya New Varietas, Srikaya merah, srikaya kuning, srikaya pinkmamoth, srikaya pineapple, srikaya sunpablo dan srikaya biriba.

Jambu Air :
Jambu air king citra, jambu air citra, jambu air king rose, jambu air black diamond, jambu air lilin merah, jambu air lili hijau, jambu air madura hijau dan jambu air cincalo.

Jambu Biji :
Jambu biji mutiara, jambu biji sukun merah, jambu biji getas merah, jambu biji australia, jambu biji farigata dan jambu biji pier.

Jeruk :
Jeruk keep, jeruk kimKit, jeruk primong, jeruk santang, jeruk cokun, jeruk kintan, jeruk limo, jeruk nipis, jeruk nipis jumbo, jeruk lemon, jeruk sunkist dll.

Aneka Jenis :
Buah Cinta, Buah Plum, Buah tin Red Israel, jaboticaba, Nangka mini, Nangka Dak, Duren, Jamblang, Abiu dan banyak lagi.

Bila anda ingin menambah koleksi tanaman buah di rumah, silakan hubungi kami, kami siap melayani anda. Hub 0821 3737 3000 (Tlp./sms/whatsapp)




Buah Tin

Buah Tin (Ficus carica L.)

Tin adalah sejenis tumbuhan penghasil buah-buahan yang dapat dimakan yang berasal dari Asia Barat. Buahnya bernama sama. Nama ini diambil dari bahasa Arab, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut fig.
Tumbuh di daerah Asia Barat, mulai dari pantai Balkan hingga Afganistan. Sekarang dibudidayakan pula di Australia, Cile, Argentina, serta Amerika Serikat. Di dunia terdapat sekitar 50 varietas buah tin
Habitus berupa pohon, besar dan dapat tumbuh hingga 10m dengan batang lunak berwarna abu-abu. Daunnya cukup besar dan berlekuk dalam, 3 atau 5 cuping.
Bunga tin tidak tampak karena terlindung oleh dasar bunga yang menutup sehingga dikira buah. Penyerbukan dilakukan oleh sejenis tawon khusus, sama seperti serangga yang menyerbuki jenis-jenis Ficus lainnya.
Yang disebut buah sebetulnya adalah dasar bunga yang membentuk bulatan. Tipe ini khas untuk semua anggota suku ara-araan (Moraceae). Buahnya berukuran panjang tiga hingga 5 cm, berwarna hijau. Beberapa kultivar berubah warna menjadi ungu jika masak. Getah yang dikeluarkan pohon ini dapat mengiritasi kulit.

Kerajaan       : Plantae
Divisi             : Magnoliophyta
Kelas            : Magnoliopsida
Ordo              : Rosales
Famili             : Moraceae
Genus           : Ficus
Subgenus      : Ficus
Spesies         : F. carica

Pemanfaatan
Buah tin dapat dimakan segar, dikeringkan, atau dibuat selai. Buah yang dipetik harus segera dimanfaatkan karena tidak dapat disimpan lama (mudah rusak). Di Bengali buah tin diolah sebagai sayuran

Budidaya
Harus ditanam ditempat terbuka, tanaman ini sangat suka air, beri pupuk N total 250-500 gr/ tahun yang dibagi dalam 3x atau 4x aplikasi terutama bila dipotkan atau ditanam di pasir

Referensi : Putra Kencan Artha N

Tersedia di kami :

Tin Hijau
Tin Ungu
Tin Brown Turkey
Tin Calimyrna
Tin Conadria
Tin Yellow Prolific
Tin Syrian
Tin Red Indo
Tin Black Ichia
Tin Black Jordan
Tin White Genoa
Tin Negronne
Tin Red Israel
Tin Douphine
Tin Panachee



Alpukat

Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atauPersea americana ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dariMeksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.
Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut

 Sejarah
Nama apokat atau avokad (dari bahasa Inggris, avocado) berasal daribahasa Aztekahuacatl (dibaca kira-kira "awakatl"). Suku Aztek berada di daerah Amerika Tengah dan Meksiko. Karena itu, buah ini pada awalnya dikenal di daerah tersebut.
Pada saat pasukan Spanyol memasuki wilayah tersebut sekitar awal abad ke-16, berbagai tumbuhan dari daerah ini, termasuk apokat, diperkenalkan kepada penduduk Eropa. Orang pertama yang memperkenalkan buah apokat kepada penduduk Eropa yaitu Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan Spanyol. Dia memperkenalkan buah ini pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang menjajah Amerika Tengah juga memperkenalkan kakaojagung, dankentang kepada masyarakat Eropa. Sejak itulah buah apokat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia. Alpukat diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19.

Manfaat
Apokat memiliki banyak manfaat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna cokelat pada produk dari bahan kulit. Daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk beberapa produk kosmetikdan kecantikan. Selain itu, daging buah alpukat untuk mengobati sariawan dan melembabkan kulit yang kering. Daun alpukat digunakan untuk mengobatikencing batudarah tinggisakit kepala, nyeri saraf, nyeri lambung, saluran napas membengkak danmenstruasi yang tidak teratur. Bijinya dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan kencing manis. ( sumber : Wikipedia)



 

Sunday, December 21, 2014

Nangka Mini

Tergolong serba guna. Buahnya yang muda dapat disayur (gudeg). Sementara buah yang matang enak dimakan segar. Bijinya enak dimakan setelah direbus. Daunnya untuk pakan ternak. Batangnya yang telah tua baik sekali untuk bahan bangunan. Warna batang semakin kuning tua, mutu kayu untuk bahan bangunan semakin tinggi. Dapat diolah sebagai dodol dan keripik nangka yang tahan lama disimpan.

Sesuai dengan namanya, ukuran buah maupon pohon nangka minii memang tidak terlalubesar,Ukuran buah sedang-sedang saja, tapi tidak terlalu kecil juga sih. Rasanya manis dan enak. Karena ukuran kecil, nangka mini sangat cocok untuk lahan sempit dan tetap rajin berbuah meskipun ditanam dalam pot.

Perawatan tabulampot nangka mini juga tidak sulit. Hanya dengan pemupukan rutin dengan pupuk kandan / organik, Nangka Mini tetap rajin berbuah.


NangkaDak

Nangakadak merupakan hasil penyilangan Nangka Mini (Artocarpus heterophyllus) sebagai tetua betina dengan Cempedak (Artocarpus champeden) sebagai tetua jantan.

Setelah melalui masa evaluasi selama tiga tahun, ditemukan varietas unggul baru, diberi nama Nangkadak.

Keunggulan Nangkadak :
  • Aroma buah lembut, tidak terlalu kuat.
  • Daging buah tebal & berwarna menarik (kuning orange).
  • Rasa mendekati nangka dengan tingkat kemanisan tinggi (30° brix).
  • Tekstur daging buah lembut tanpa serat. Ukuran buah sedang (3 – 5 kg).
  • Tanaman memiliki sosok & tajuk yang kompak, pendek & rimbun.
  • Tanaman berumur genjah (2 – 3 tahun). Produktivitas buah cukup tinggi (30 – 50 bh/phn/panen).
Buah unik karena merupakan perpaduan nangka dengan cempedak. sumber  : www.mekarsari.com

Buah Cinta / Love Fruit

BUAH CINTA / LOVE FRUIT
Andi Marthen Pattunru bagai mendapat durian runtuh. Empat tanaman dari ratusan pot buah cinta yang ia pelihara di kebunnya di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, mengeluarkan buah berwarna kuning. Padahal, lazimnya buah cinta Ochrosia oppositifolia berbuah merah cerah.
Semula Bp Andi Marthen Pattunru menduga warna kulit buah kuning itu akibat pertumbuhan buah yang abnormal. Maklum, tanaman anggota famili Apocynaceae itu semula tumbuh di Tanjungbira, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Tanjungbira berlokasi di tepi laut dengan iklim panas. Desa Cijayanti berketinggian sekitar 150-200 meter di atas permukaan laut (m dpl) dan berhawa sejuk.
Lagipula seumur hidup Andi di Tanjungbira, belum pernah sekali pun menemukan buah cinta berwarna kuning. Andi baru menemukan buah cinta berkulit kuning di Bogor. “Nanti saat berbuah selanjutnya warna buah juga akan kembali merah,” kata pria yang intensif melakukan kegiatan eksplorasi buah cinta di Tanjungbira sejak 2008 itu menduga-duga.
Namun, dugaan Andi meleset. Pascatemuan pada setahun silam itu, empat pot buah cinta itu kembali menghasilkan buah berwarna kuning pada musim-musim buah berikutnya. Andi menghitung sudah tiga-empat kali tabulampot buah cinta itu menghasilkan buah berwarna kuning. Termasuk ketika Andi memboyong tanaman kerabat kamboja itu ke kebun baru di Kampung Buntar, Desa Muarasari, Kecamatan Tajur, Kabupaten Bogor.

Kondisi ekstrem
Penduduk Tanjungbira mengenal buah cinta sebagai pengka-pengka. Tanaman kerabat adenium itu tumbuh di hutan-hutan. Penduduk kerap mengonsumsi buahnya ketika sedang mencari kayu bakar di hutan sebagai salah satu sumber stamina. Buah pengka-pengka yang tumbuh berdempet membentuk seperti hati berkulit hijau saat muda. Warna kulit berubah menjadi merah ketika matang.
Menurut ahli botani alumnus University of Birmingham, Gregori Garnadi Hambali, varian warna buah cinta kemungkinan karena sifat resesif yang muncul akibat pengaruh kondisi tertentu. Misal perubahan suhu atau intensitas sinar matahari yang ekstrem yang diterima tanaman. “Kondisi seperti itu mampu mengubah susunan genetik tanaman sehingga terjadi mutasi,” kata Greg.
Periset di Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI, Prof Dr Tukirin Partomihardjo, menuturkan habitat buah cinta di daerah pantai yang berbatu-batu. Tanjungbira yang berbatu-batu dan bersuhu panas dengan paparan sinar matahari terik salah satu habitat yang cocok. Andi memboyong pengka-pengka ke kawasan Bogor yang elevasinya lebih tinggi dan berudara relatif sejuk.
Kepala Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Tropika, Dr Ir Catur Hermanto MP, berpendapat senada. “Di alam, variasi pada warna dan bentuk buah bisa juga muncul akibat perubahan kondisi habitat,” tutur Catur. Misalnya terjadi bencana alam di habitat yang menyebabkan pepohonan yang tumbuh di sekitar tanaman buah cinta tumbang. Akibatnya, tanaman buah cinta yang semula ternaungi pohon-pohon besar, tiba-tiba menjadi terpapar sinar matahari penuh. Perubahan kondisi itu membuat tanaman melakukan adaptasi. Dalam proses adaptasi itulah terjadi perubahan karakter tanaman.
Catur menuturkan, varian buah cinta itu mungkin saja sudah ada sejak lama di alam. Namun, karena populasinya sangat sedikit, warga setempat tidak mengenal adanya pengka-pengka berbuah kuning.
Menurut Andi bentuk daun dan bunga buah cinta kuning sama dengan buah cinta merah. Bedanya pada buah muda berwarna hijau dengan bercak-bercak kuning. Sementara pada buah cinta merah hijau polos. ”Rasa buah cinta kuning matang lebih manis dibandingkan dengan buah cinta merah. Tekstur daging buah juga lebih empuk,” kata Andi. Ciri buah matang warnanya kuning cerah dan buah mudah lepas dari tangkai saat disentuh.

Dari alam
Buah cinta kuning di kebun Andi dari tanaman asal anakan di habitat aslinya yang didapat pada 2011. Penyuka snorkeling itu mengandalkan pasokan bibit dari alam karena masih kesulitan memperbanyak buah cinta. Andi pernah mencoba memperbanyak dengan cangkok dan setek batang. Namun, dari 100 tanaman hasil cangkok, hanya 1-2 tanaman yang berhasil tumbuh menjadi besar. Perbanyakan dari biji, gagal juga. Tak satu pun biji yang ia semai tumbuh.
Catur menduga biji gagal tumbuh karena mengalami dormansi. Menurut Tukirin dormansi merupakan strategi tanaman untuk menyesuaikan diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Kondisi tanaman tidak mengalami pertumbuhan itu akan terjadi lebih panjang ketika tanaman hidup bukan di habitat alaminya. “Umumnya biji keluarga Apocynaceae mengalami masa dormansi yang panjang, di alam bisa mencapai setahun,” katanya.
Di alam masa dormansi usai saat tanaman berada kembali dalam kondisi menguntungkan seperti adanya ketersediaan air, panas, dan kelembapan yang sesuai. Masa dormansi biji buah cinta belum diketahui.


Sember : http://bogortabulampot.wordpress.com

Buah Ajaib / Miracle Fruit

Buah ajaib yang bentuknya seperti cranberi memiliki kemampuan untuk mengubah rasa makanan yang asam atau pahit menjadi manis. Misteri bagaimana buah tersebut mampu mengubah rasa telah berhasil dipecahkan ilmuwan baru-baru ini.

Buah ajaib ini merupakan buah dari tanaman Synsepalum dulcificum yang tumbuh secara alami di Afrika Barat. Khasiatnya yang bisa mengubah rasa makanan yang asam atau pahit menjadi manis sudah lama dikenal penduduk setempat. Namun, tim peneliti dari Jepang dan Perancis lah yang baru bisa menjelaskannya secara ilmiah.

Tim tersebut menumbuhkan sel ginjal manusia dalam sebuah cawan yang dirancang untuk memproduksi protein reseptor rasa manis. Mereka kemudian menambahkan bahan kimia yang menyebabkan sel-sel reseptor menyala ketika diaktifkan. Setelah itu miraculin, protein dalam buah ajaib yang berfungsi mengubah rasa menjadi manis, ditambahkan ke dalam cawan. Terakhir, ditambahkanlah beberapa zat yang memiliki tingkat keasaman (pH) berbeda.

Setelah diamati, miraculin ternyata memiliki tiga dampak berbeda pada reseptor. Pada tingkat keasaman rendah, efeknya terhadap reseptor amat kecil. Sementara pada tingkat keasaman sedang, miraculin mendorong reseptor untuk bereaksi. Dan pada tingkat keasaman tinggi reseptor secara otomatis aktif bereaksi.

Menurut para peneliti, perbedaan dampak itu terjadi karena protein miraculin berubah bentuk saat terkena asam. Semakin tinggi tingkat keasamannya, bentuknya akan semakin berubah. Karena protein terikat amat kuat pada reseptor di lidah manusia, perubahan bentuk protein miraculin mengubah cara resptor lidah bereaksi ketika asam masuk ke mulut. Singkatnya, semakin tinggi pH dalam suatu zat, seseorang akan merasakannya menjadi semakin manis.


Hasil riset yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciencesini membuka kemungkinan diciptakannya pemanis buatan baru. Setelah cara kerja miraculin terungkap, para peneliti berupaya untuk membuat protein tersebut di laboratorium alih-alih hanya bergantung pada sumbernya di alam. (Sumber: Physorg)